Pasar skincare terus menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di segmen serum untuk anti-aging. Produk ini kini menjadi salah satu kategori paling diminati karena mampu memberikan hasil yang lebih nyata dibandingkan jenis skincare lainnya. Bagi pemilik brand skincare, ini bukan sekadar tren, tetapi kategori yang stabil dan terus tumbuh.
Melalui artikel ini, kita akan membahas secara ringkas apa itu serum anti-aging, bahan aktif yang efektif, serta cara praktis untuk membantu brand Anda memasuki pasar ini dengan lebih efektif.
Apa Itu Serum Anti-Aging, dan Kenapa Banyak Dicari?
Serum untuk anti-aging adalah produk perawatan kulit yang diformulasikan untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, dan kulit kendur. Dengan tekstur ringan dan konsentrasi bahan aktif yang tinggi, serum mampu menembus lapisan kulit lebih dalam dan bekerja lebih efektif dibandingkan produk pelembap biasa.
Tren global menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan pentingnya merawat kulit sejak usia 25 tahun, bahkan sebelum tanda-tanda penuaan terlihat jelas. Menurut data dari Grand View Research, pasar skincare anti-aging secara global diprediksi tumbuh hingga lebih dari USD 60 miliar pada tahun 2027.
Di Indonesia sendiri, tren ini juga terlihat dari meningkatnya penjualan produk serum dan meningkatnya pencarian terkait “anti-aging” di e-commerce dan media sosial.
Baca Juga: 7 Manfaat Amino Acid untuk Wajah Anti Kusam
Bahan Aktif Favorit dalam Serum untuk Anti-Aging
Formulasi adalah kunci utama dalam menciptakan serum anti-aging yang tidak hanya tren, tetapi juga terbukti efektif. Beberapa bahan aktif ini menjadi andalan di banyak produk karena mempunyai hasil nyata dan sudah banyak diteliti secara ilmiah:
1. Retinol
Salah satu bahan paling populer dalam produk anti-aging. Turunan dari vitamin A ini bekerja dengan cara merangsang regenerasi sel kulit dan mempercepat produksi kolagen. Hasilnya, kulit tampak lebih halus, dan tekstur kulit juga membaik. Untuk kulit sensitif, opsi seperti granactive retinoid bisa digunakan sebagai alternatif yang lebih lembut.
2. Peptide
Peptide merupakan rantai pendek asam amino yang berfungsi sebagai sinyal bagi kulit untuk memproduksi kolagen dan elastin. Karena fungsinya tersebut, peptide menjadi salah satu komponen kunci dalam formulasi serum anti-aging yang fokus pada peningkatan kekencangan dan elastisitas kulit.
Beberapa jenis peptide juga memiliki efek menghaluskan ekspresi wajah, sehingga tampilan kerutan bisa berkurang tanpa harus menggunakan botox.
3. Niacinamide (Vitamin B3)
Bahan ini memiliki manfaat multitasking, mulai dari memperkuat skin barrier, meratakan warna kulit, hingga mengurangi tampilan pori dan garis halus. Niacinamide juga dapat mengontrol produksi minyak berlebih, sehingga cocok untuk formulasi anti-aging yang ditujukan untuk kulit berminyak atau kombinasi. Stabilitasnya yang tinggi menjadikan niacinamide pilihan yang aman untuk formulasi jangka panjang.
4. Hyaluronic Acid
Sebagai humektan alami, Hyaluronic Acid (HA) mampu menarik dan mengikat kelembapan ke dalam lapisan kulit. Ini membantu memberikan efek plumping yang langsung terasa, membuat kulit tampak lebih kenyal.
Dengan menggabungkan Hyaluronic Acid berukuran molekul kecil dan besar, kulit bisa terhidrasi secara menyeluruh. Cara ini membantu kulit tampak lebih kenyal dan halus, terutama dalam mengurangi kerutan yang muncul karena kurangnya kelembapan.
Kombinasi bahan-bahan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan target pasar. Sebagai contoh, Smartpreneur dapat merancang serum untuk anti-aging yang cocok untuk iklim tropis, dengan tekstur yang ringan, mudah menyerap, namun tetap memberikan hasil maksimal.
Baca Juga: Skincare untuk Menghilangkan Kerutan di Bawah Mata
Peluang Brand Lokal di Pasar Serum Anti-Aging
Pasar serum untuk anti-aging di Indonesia masih terbuka lebar, terutama bagi Smartpreneur yang mampu menghadirkan produk relevan dan terjangkau. Kini, perawatan anti-aging tidak lagi identik dengan usia lanjut.
Banyak konsumen mulai menggunakannya sejak usia 25 tahun sebagai langkah preventif. Ini menciptakan ruang besar untuk inovasi produk yang menyasar berbagai segmen usia dan jenis kulit, termasuk untuk pemula, kulit sensitif, atau mereka yang tinggal di iklim tropis.
Selain permintaan yang terus tumbuh, serum juga memungkinkan formulasi yang fleksibel dan powerful. Brand lokal dapat memanfaatkan kombinasi bahan aktif seperti peptide, retinol, hyaluronic acid, dan niacinamide yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit masyarakat Indonesia.
Sentuhan bahan alami seperti centella asiatica atau green tea bisa memperkuat daya saing sekaligus menciptakan positioning produk yang unik dan lebih dekat dengan konsumen.
Dengan kemudahan produksi melalui maklon, brand lokal kini punya akses yang jauh lebih luas untuk masuk ke pasar anti-aging. Yang dibutuhkan hanyalah pemahaman akan tren, kebutuhan konsumen, dan kemampuan untuk membangun diferensiasi. Jika ketiganya dimaksimalkan, serum anti-aging bisa menjadi lini andalan untuk pertumbuhan brand jangka panjang.
Baca Juga: Retinol vs Niacinamide: Mana Lebih Baik sebagai Bahan Skincare?
Ciptakan Serum Anti-Aging Berkualitas Bersama CISAS
Bagi Smartpreneur yang ingin menghadirkan serum untuk anti-aging, proses produksi sering kali menjadi tantangan utama. Mulai dari riset bahan, formulasi, hingga uji stabilitas dan legalitas memerlukan keahlian teknis dan biaya yang tidak sedikit.
CISAS hadir sebagai solusi maklon skincare yang membantu brand menciptakan produk berkualitas tanpa perlu membangun pabrik sendiri. Melalui layanan end-to-end, CISAS mendampingi Anda mulai dari pengembangan formula, sampling, pengurusan izin BPOM, hingga desain kemasan yang siap dijual.
Bersama CISAS, Anda dapat mengembangkan serum untuk anti-aging yang siap bersaing di pasar dengan proses yang efisien, waktu produksi yang singkat, dan standar kualitas yang tetap terjaga.
Konsultasikan ide produk skincare Anda sekarang, gratis!
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera






