Skincare Ibu Hamil: Daftar Bahan yang Tidak Berisiko dan Perlu Dihindari

skincare ibu hamil

Skincare ibu hamil sering menjadi topik yang membingungkan, terutama bagi calon ibu yang ingin tetap merawat kulit tanpa membahayakan janin. Perubahan hormon selama kehamilan dapat memicu masalah kulit, sehingga perawatan yang tepat menjadi penting. Artikel ini akan membahas pilihan skincare yang tidak berisiko untuk ibu hamil, sekaligus peluang bisnisnya.

Baca Juga: Mengenal Bisabolol, Kandungan yang Gentle tapi Powerful untuk Kulit

Apakah Ibu Hamil Boleh Memakai Skincare? 

Ibu hamil tetap bisa menggunakan skincare selama kehamilan, asalkan produk yang dipakai tidak berbahaya dan sesuai rekomendasi dokter. Mengutip Medical News Today, penggunaan skincare yang tepat tidak hanya membantu menjaga kesehatan kulit, tetapi juga dapat mengurangi keluhan seperti kulit kering, jerawat, atau hiperpigmentasi yang sering muncul akibat perubahan hormon.

Baca Juga: Mengenal Pentavitin, Bahan Aktif Pelembap Kulit hingga 72 Jam

Kandungan Skincare yang Tidak Berisiko untuk Ibu Hamil

Formulasi skincare kehamilan memerlukan pemilihan bahan yang tidak hanya efektif, tetapi juga minim risiko. Berikut beberapa kandungan yang sering digunakan dalam produk khusus ibu hamil:

1. Azelaic Acid

Bahan ini membantu mengatasi jerawat dan hiperpigmentasi tanpa meningkatkan risiko pada kehamilan. Banyak produk skincare ibu hamil yang memanfaatkan azelaic acid karena sifatnya yang lembut di kulit.

2. Ekstrak Oat

Mengandung beta-glucan dan senyawa antiinflamasi alami yang membantu menenangkan kulit sensitif, mengurangi kemerahan, dan memperbaiki skin barrier. Bahan ini juga dikenal mampu memberikan kelembapan, sehingga cocok untuk kulit ibu hamil yang rentan kering.

3. Bahan Alami

Kandungan bahan alami seperti aloe vera, shea butter, dan cocoa butter efektif menjaga kelembapan kulit, mengurangi iritasi, serta membantu memperbaiki skin barrier, sehingga sering dipilih dalam formulasi skincare kehamilan.

4. Vitamin C dan Vitamin E

Keduanya memiliki manfaat antioksidan yang membantu melindungi kulit dari radikal bebas dan mendukung proses regenerasi kulit secara alami.

Baca Juga: Baru Coba Skincare? Ini Cara Patch Test yang Benar Supaya Aman di Wajah

Bahan Skincare yang Sebaiknya Dihindari Selama Kehamilan

Memahami bahan yang perlu dihindari saat merancang skincare ibu hamil sangat penting untuk memastikan kepercayaan konsumen. Berikut adalah bahan yang sebaiknya tidak digunakan pada produk untuk ibu hamil.

1. Retinoid (Vitamin A Derivatif)

Termasuk retinol, tretinoin, adapalene, dan tazarotene. Penelitian menunjukkan bahan ini dapat meningkatkan risiko kelainan pada janin, terutama bila digunakan dalam konsentrasi tinggi.

2. Hydroquinone

Bahan pencerah kulit ini memiliki tingkat penyerapan yang tinggi dan belum memiliki bukti penggunaannya pada ibu hamil. Food and Drug Administration (FDA) mengklasifikasikan hydroquinone sebagai kategori C, artinya efek pada janin belum diketahui secara pasti sehingga penggunaannya sebaiknya dihindari.

3. Salicylic Acid Konsentrasi Tinggi

Bisa digunakan dalam konsentrasi rendah (misalnya dalam cleanser yang dibilas cepat), namun penggunaan dosis tinggi atau dalam bentuk oral harus dihindari selama kehamilan.

4. Chemical Sunscreen Tertentu (Oxybenzone, Octinoxate)

Beberapa filter UV kimia dapat terserap ke dalam kulit dan dikaitkan dengan potensi gangguan hormon, sehingga sunscreen mineral (misalnya zinc oxide, titanium dioxide) sering dipilih sebagai alternatif.

Baca Juga: Skincare Susu Domba vs Susu Kambing, Mana yang Lebih Baik?

Peluang Bisnis Skincare Ibu Hamil

Pasar skincare untuk ibu hamil kini menjadi salah satu segmen niche yang pertumbuhannya paling pesat di industri kecantikan. Berdasarkan data, nilai pasar global produk baby & pregnancy skincare diperkirakan mencapai USD 2,5 miliar pada tahun ini, dan diproyeksikan melonjak menjadi USD 4,5 miliar pada 2033. Pertumbuhan tersebut setara dengan CAGR 7,4% selama periode 2026-2033.

Tren serupa juga terlihat pada pasar kosmetik alami khusus ibu hamil. Menurut data, segmen ini bernilai sekitar USD 2,8 miliar di tahun 2024, dan diprediksi mencapai USD 5,2 miliar pada 2033, dengan CAGR 7,1%.

Pertumbuhan yang konsisten ini didorong oleh beberapa faktor:

  • Kesadaran akan keamanan bahan : Konsumen, terutama ibu hamil, semakin selektif memilih produk bebas bahan berisiko seperti retinoid, paraben, atau merkuri.
  • Akses penjualan online : Platform e-commerce memudahkan brand menjangkau pasar global, termasuk konsumen yang mencari produk niche.

Dengan proyeksi pertumbuhan di atas 7% per tahun, segmen ini menawarkan peluang bagi Smartpreneur yang ingin mengembangkan produk skincare untuk ibu hamil dengan kandungan yang tidak berbahaya.

Baca Juga: Inilah Beragam Fungsi Ceramide untuk Kesehatan Kulit

Produksi Skincare untuk Ibu Hamil di CISAS

Pasar skincare untuk ibu hamil terus tumbuh dan menjadi peluang besar bagi Smartpreneur yang ingin fokus pada produk perawatan kulit khusus kehamilan. Dengan dukungan fasilitas produksi modern, tim R&D ahli, dan proses sesuai standar BPOM, CISAS siap membantu mewujudkan ide Anda menjadi produk berkualitas tinggi.

Segera konsultasikan ide Anda bersama tim CISAS di sini, dan mulailah menghadirkan solusi perawatan kulit yang tidak berisiko untuk ibu hamil. Hubungi kami sekarang juga!

 

Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama CISAS

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

ISO_9001-2015
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal

Silakan isi informasi Anda dan chat dengan saya

 

    Name *

    E-mail *

    Phone*

    Company representation or personal inquiry? *

    Company Name *

    Your Position *

    Occupation *

    Have you ever collaborated with an OEM? *
    YesNo