Banyak yang salah kaprah menganggap bahwa sunscreen digunakan untuk wajah, sementara sunblock digunakan untuk tubuh. Padahal tidak selalu begitu. Kedua jenis produk ini memang memiliki manfaat yang sama tapi cara kerja dan kandungannya berbeda, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Apa saja perbedaan sunscreen dan sunblock? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
Table of Contents
ToggleManfaat Sunscreen dan Sunblock
Indonesia adalah negara tropis yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun, sehingga melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) menjadi kebutuhan penting bagi konsumen Indonesia.
Sunscreen dan sunblock adalah dua jenis produk yang bisa melindungi kulit dari bahaya sinar UV yang bisa menyebabkan penuaan dini seperti kerutan dan hiperpigmentasi, hingga kanker kulit. Melindungi kulit dari sinar UV tidak hanya penting untuk perempuan, tapi juga semua golongan termasuk bayi hingga orang tua.
Tapi antara sunscreen dan sunblock terdapat sedikit perbedaan. Sebelum memilih jenis produk mana yang akan digunakan, pastikan untuk menyesuaikannya dengan jenis kulit, aktivitas, dan kebutuhan, seperti formula ringan untuk wajah dan yang lebih berat untuk tubuh ketika di luar ruangan.
6 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock
Sunscreen dan sunblock sama-sama dirancang untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, tetapi keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki karakteristik formulasi yang berbeda pula. Dengan memahami perbedaan sunscreen dan sunblock, Anda bisa memilih produk selanjutnya yang akan Anda kembangkan, yang sesuai dengan nilai merek dan target konsumen.
1. Cara Kerja
Sunscreen: Bekerja dengan menyerap sinar UV ke dalam kulit lalu mengubahnya menjadi panas sebelum merusak sel-sel kulit. Biasa disebut chemical sunscreen.
Sunblock: Bekerja dengan memantulkan dan menghambat sinar UV agar tidak menembus permukaan kulit. Disebut juga physical sunscreen.
2. Bahan Aktif
Sunscreen: Mengandung chemical filters seperti avobenzone, oxybenzone, octocrylene.
Sunblock: Mengandung mineral filters seperti zinc oxide dan titanium dioxide.
3. Tekstur dan Tampilan
Sunscreen: Biasanya lebih ringan, cepat meresap, dan tidak meninggalkan lapisan putih di kulit.
Sunblock: Lebih berat, creamy, dan sering meninggalkan white cast terutama pada kulit gelap.
4. Waktu Pemakaian
Sunscreen: Ideal untuk penggunaan sehari-hari, terutama dalam ruangan dan aktivitas ringan.
Sunblock: Lebih cocok untuk aktivitas outdoor atau pada kulit yang sangat sensitif terhadap matahari.
5. Cocok untuk
Sunscreen: Kulit normal, berminyak, atau kombinasi yang ingin tampilan ringan tanpa efek berat.
Sunblock: Kulit sensitif, bayi dan anak-anak, atau orang yang sedang menjalani perawatan kulit seperti peeling atau laser.
6. Waktu Efektivitas
Sunscreen: Biasanya butuh waktu 15–30 menit sebelum efektif setelah diaplikasikan.
Sunblock: Bisa melindungi langsung setelah diaplikasikan.
Mana yang Cocok untuk Brand Anda?
Lalu jenis tabir surya mana yang cocok untuk bisnis dan target konsumen Anda?
Sunscreen, atau dikenal juga dengan chemical sunscreen cocok untuk kulit normal hingga berminyak, penggunaan sehari-hari bahkan jika menggunakan makeup, dan golongan remaja dan dewasa muda.
Sedangkan sunblock, yang dikenal juga dengan physical/mineral sunscreen, cocok untuk kulit sensitif, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, lansia, hingga mereka yang rutinitasnya ada di luar ruangan atau sedang melakukan aktivitas outdoor berat, seperti berenang dan hiking.
Tips Simpel Mengembangkan Produk Tabir Surya
Nah setelah mengetahui perbedaan sunscreen dan sunblock, serta jenis mana yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, sekarang bagaimana caranya mengembangkan produk tabir surya yang terbaik di pasaran? Sebab, sesuai dengan kebutuhan bisnis dan target konsumen saja tidak cukup lho.
Gunakan Bahan yang Aman
Pastikan hanya menggunakan bahan yang telah terdaftar dan disetujui oleh BPOM, seperti zinc oxide, titanium dioxide, atau ethylhexyl methoxycinnamate, yang terbukti melindungi kulit dari sinar UV. Hindari penggunaan bahan yang berisiko menimbulkan iritasi atau tidak memiliki landasan keamanan yang jelas. Tidak hanya bahan, produk nantinya harus mengantongi izin BPOM sebagai tanda telah melalui evaluasi keamanan.
Fokus pada Tekstur dan Finish
Tekstur dan finish jadi faktor penentu kenyamanan dalam penggunaan tabir surya, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Pilih formula yang ringan, cepat menyerap, tidak lengket, dan tidak meninggalkan white cast. Tekstur gel, lotion, atau water–based lebih disukai karena terasa adem dan tidak membuat kulit berminyak.
Hindari Penggunaan Parfum
Terutama jika menargetkan pengguna dengan kulit sensitif. Kandungan pewangi sintetis berpotensi memicu iritasi atau reaksi alergi, apalagi saat kulit terpapar sinar matahari. Sebagai gantinya, fokuslah pada formula yang lembut, non–irritant, dan bebas alergen agar lebih aman digunakan sehari-hari, termasuk oleh anak-anak dan pemilik kulit reaktif.
Gunakan SPF & PA yang Tinggi
SPF minimal 30 dan PA+++ direkomendasikan untuk aktivitas harian, sementara SPF 50 dan PA++++ lebih ideal untuk aktivitas luar ruangan yang intens.
Pilih Kemasan yang Fungsional
Pilih kemasan yang fungsional agar tabir surya tetap higienis, stabil, dan praktis digunakan. Gunakan kemasan anti-UV dan kedap udara untuk menjaga kualitas formula, terutama jika mengandung bahan aktif yang sensitif terhadap cahaya. Desain kemasan yang compact dan travel–friendly juga bisa digunakan karena memudahkan pengguna untuk reapply kapan dan di mana saja.
Maklon Sunscreen di CISAS Sekarang!
Perbedaan sunscreen dan sunblock terletak pada cara kerja, formula, tekstur, hingga durasi kerjanya. Sudah tau mau bikin produk yang mana? Konsultasikan konsep produk Anda dengan tim profesional kami sekarang juga! Telah mengembangkan produk sejak 1988, CISAS menyediakan maklon sunscreen yang sudah lulus BPOM dan Halal, juga mengantongi berbagai macam penghargaan di bidang pengembangan produk.
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera