Ciri-ciri skincare mengandung merkuri penting dipahami agar konsumen bisa lebih bijak dalam memilih produk perawatan kulit. Banyak skincare ilegal yang masih mengandung bahan berbahaya ini demi hasil cepat. Mengetahui ciri-cirinya membantu mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Ingredients Skincare Agar Tidak Salah Pilih
Apa Itu Merkuri?
Merkuri adalah logam berat berwarna perak yang secara alami terdapat di bumi. Dalam bentuk senyawa tertentu, merkuri kerap disalahgunakan dalam pembuatan skincare atau kosmetik seperti krim pemutih wajah karena sifatnya yang dapat menghambat pembentukan melanin. Melanin sendiri adalah pigmen alami kulit yang berperan dalam menentukan warna kulit serta melindungi dari radiasi sinar UV.
Penggunaan merkuri pada produk kecantikan sudah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah menetapkan bahwa merkuri tidak boleh ada di kosmetik karena efeknya yang berbahaya bagi tubuh. Meski demikian, masih ada produk-produk ilegal yang beredar di pasaran dan menjanjikan hasil instan.
Penyalahgunaan merkuri dalam skincare biasanya dilakukan untuk menarik konsumen yang menginginkan kulit putih cerah dalam waktu singkat. Padahal, kandungan ini dapat merusak kesehatan kulit sekaligus organ tubuh lain jika terpapar dalam jangka panjang.
Baca Juga: Dampak Retinol untuk Kulit: Manfaat dan Efek Sampingnya
Ciri-Ciri Skincare yang Mengandung Merkuri
Memahami ciri-ciri skincare yang mengandung merkuri membuat konsumen lebih mudah mengenali produk yang patut dihindari. Berikut beberapa tanda yang bisa diperhatikan:
1. Hasil Putih yang Cepat
Produk yang mengklaim bisa memutihkan kulit dalam waktu singkat sebaiknya diwaspadai. Proses mencerahkan kulit yang sehat umumnya membutuhkan waktu dan bahan aktif yang teruji, bukan hasil instan.
2. Tidak Ada Izin Edar atau Nomor BPOM
Setiap produk kosmetik legal wajib mencantumkan nomor registrasi BPOM di kemasannya. Skincare tanpa izin edar resmi patut diwaspadai, apalagi jika tidak ada informasi jelas tentang produsen atau alamat perusahaan.
3. Label Mencantumkan Istilah Terkait Merkuri
Meskipun beberapa produk skincare bermerkuri tidak selalu mencantumkan bahan ini secara langsung, tetap waspada jika di daftar komposisi terdapat istilah seperti mercuric chloride, ammoniated mercury, atau calomel. Nama-nama tersebut sering menandakan adanya kandungan merkuri dalam produk.
4. Aroma Logam yang Menyengat
Skincare bermerkuri sering memiliki bau khas seperti logam. Jika krim mengeluarkan aroma tidak sedap atau meninggalkan sensasi logam pada kulit setelah digunakan.
5. Perubahan Warna Krim
Merkuri dapat memicu perubahan warna produk, misalnya krim menjadi lebih gelap atau muncul noda mengkilap seperti logam. Perubahan ini terjadi karena reaksi kimia antara merkuri dan bahan lain di dalam krim, yang menjadi tanda kualitas produk tidak stabil.
6. Klaim Berlebihan pada Produk
Salah satu ciri-ciri skincare mengandung merkuri adalah janji hasil instan yang berlebihan, misalnya “kulit putih dalam semalam” atau “flek hitam hilang dalam 24 jam”. Klaim seperti ini sering muncul tanpa dukungan data uji klinis yang valid, sehingga konsumen sebaiknya berhati-hati sebelum memutuskan membeli.
7. Tekstur Terlalu Lengket atau Berminyak
Beberapa produk skincare mengandung merkuri memiliki tekstur tidak nyaman di kulit, seperti terlalu lengket atau berminyak berlebihan karena bahan dengan kualitas rendah dan formulasi yang tidak teruji.
Baca Juga: Mengenal Bisabolol, Kandungan yang Gentle tapi Powerful untuk Kulit
Risiko Kesehatan Menggunakan Skincare Bermerkuri
Pemakaian skincare dengan kandungan merkuri bisa menimbulkan berbagai risiko serius bagi kesehatan. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
1. Kerusakan Ginjal
Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat menumpuk di ginjal dan mengganggu fungsinya. Ginjal bertugas menyaring racun dari tubuh, sehingga kerusakannya bisa berdampak serius pada kesehatan.
2. Masalah pada Sistem Saraf
Merkuri memiliki sifat neurotoksik yang bisa memengaruhi otak dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi perubahan emosi, gangguan memori, hingga sulit berkonsentrasi. Jika dibiarkan, kerusakan ini dapat bersifat permanen.
3. Iritasi dan Kerusakan Kulit
Meskipun awalnya kulit tampak lebih cerah, penggunaan skincare bermerkuri dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan mengelupas. Kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Dalam jangka panjang, kerusakan skin barrier bisa juga terjadi.
4. Masalah pada Organ Pencernaan
Merkuri yang masuk ke tubuh dapat mengiritasi lambung dan usus. Gejala yang sering muncul adalah mual, muntah, atau nyeri perut. Masalah ini bisa memburuk bila kadar merkuri dalam tubuh semakin tinggi.
5. Gangguan pada Ibu Hamil dan Janin
Ibu hamil yang terpapar merkuri berisiko menularkannya pada janin melalui plasenta. Paparan ini dapat memengaruhi perkembangan otak dan saraf janin. Akibatnya, bayi bisa mengalami gangguan tumbuh kembang.
Ciptakan Produk Skincare Bebas Merkuri Bersama CISAS
CISAS memahami bahwa konsumen saat ini semakin peduli terhadap kualitas dan transparansi produk skincare yang mereka gunakan.
Karena itu, CISAS menawarkan solusi lengkap bagi Smartpreneur yang ingin memproduksi skincare bebas merkuri, mulai dari formulasi, pemilihan bahan baku, hingga proses uji laboratorium sesuai regulasi BPOM. Semua tahapan dirancang untuk memastikan produk Anda memenuhi standar mutu dan persyaratan yang berlaku di industri.
Tidak hanya itu, CISAS juga membantu mengembangkan konsep produk yang sesuai tren kecantikan terkini. Dengan fasilitas produksi modern dan tim R&D berpengalaman, Smartpreneur bisa menghadirkan produk skincare inovatif, terpercaya, tanpa khawatir soal kualitas maupun regulasi.
Siap membawa brand Anda ke level berikutnya? CISAS siap membantu Anda menciptakan skincare berkualitas dan sesuai tren pasar. Yuk, konsultasikan kebutuhan Anda bersama CISAS, hubungi tim kami di sini!
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera
