Sebanyak 71% orang dewasa di dunia memiliki kulit sensitif. Artinya, rentan mengalami kemerahan, perih, dan iritasi saat terkena produk skincare tertentu atau perubahan lingkungan. Namun, penting untuk dipahami bahwa kulit sensitif dan kulit tersensitisasi (sensitized skin) adalah dua hal yang berbeda. Apa saja perbedaannya? Adakah cara aman untuk mengatasi dan mencegah kulit yang tersensitisasi?
Table of Contents
TogglePengertian Sensitized Skin
Sensitized skin adalah kondisi kulit yang mengalami reaksi berlebihan terhadap rangsangan eksternal (misalnya skincare) akibat terganggunya lapisan pelindung kulit (skin barrier). Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa perih, kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar, dan sering terjadi karena menggunakan produk yang tidak cocok, polusi, dan cuaca ekstrem.
Meskipun reaksinya sama dengan kulit sensitif, namun sensitized dan sensitive skin adalah dua hal yang berbeda. Jika kulit sensitif adalah kondisi bawaan dan alami, kulit tersensitisasi adalah kondisi sementara dan bisa dialami oleh siapa saja, dan disebabkan oleh penggunaan produk skincare yang salah dan kondisi lingkungan sekitar.
Penyebab Sensitized Skin
Rasa perih, terbakar, dan mudah iritasi bagi kulit non-sensitif bisa dipicu oleh hal-hal seperti di bawah ini.
- Terlalu sering menggunakan skincare dengan bahan aktif seperti AHA, BHA, dan retinol
- Terlalu sering mengeksfoliasi kulit, biasanya lebih dari 3 kali seminggu
- Over–cleansing atau mencuci muka terlalu sering ditambah dengan bahan yang keras dan berbahan asam (acid)
- Sering terkena sinar matahari sehingga membuat kulit menjadi kering dan dehidrasi
- Terpapar polusi dan debu terus menerus
- Tinggal di daerah terlalu panas, dingin, atau kering
- Menggunakan produk skincare yang mengandung alkohol, bahan sintetis, atau produk yang tidak memiliki label BPOM
Skincare untuk Mengatasi Sensitized Skin
Sensitized skin bisa diatasi dan dicegah dengan jenis produk dan formula-formula berikut.
1. Gentle cleanser
Dengan mengganti face cleanser ke yang lebih lembut, skin barrier menjadi aman, tidak rusak dan optimal dalam menjaga kesehatan kulit. Produk ini umumnya tidak mengandung SLS, alkohol, atau parfum yang bisa memicu iritasi. Teksturnya biasanya berupa gel atau cream yang terasa halus di kulit.
2. Hydrating toner atau mist
Toner atau mist dengan fungsi hidrasi dapat menenangkan dan melembapkan kulit yang sedang iritasi. Kandungan seperti aloe vera, panthenol, atau hyaluronic acid bisa Anda gunakan untuk mengembalikan keseimbangan air di permukaan kulit.
3. Soothing serum
Serum dengan kandungan anti-inflamasi seperti centella asiatica atau green tea extract sangat efektif untuk meredakan kemerahan dan iritasi. Niacinamide dalam kadar rendah (sekitar 2–5%) juga dapat membantu memperkuat skin barrier tanpa membuat kulit stres. Produk ini juga bisa mempercepat proses pemulihan kulit yang tersensitisasi.
4. Moisturizer barrier-repair
Moisturizer yang diformulasikan untuk memperbaiki skin barrier mengandung bahan seperti ceramide, fatty acids, dan cholesterol. Kombinasi ini dapat mengunci kelembapan serta memperkuat pertahanan kulit terhadap iritasi. Moisturizer adalah pertolongan pertama sensitized skin dan wajib digunakan dalam rutinitas skincare sehari-hari.
5. Face oil
Face oil seperti squalane atau jojoba oil bisa juga digunakan untuk hidrasi ekstra dan tidak menyumbat pori-pori. Bagi konsumen dengan kulit sangat kering atau mengelupas, oil ini membantu menenangkan dan mengembalikan elastisitas. Karena teksturnya ringan, face oil cocok dipakai sebagai pelengkap moisturizer di malam hari. Namun, penggunaannya harus hati-hati dan bertahap untuk memastikan kulit tidak bereaksi negatif.
6. Sheet mask atau gel mask
Masker dengan kandungan alami seperti chamomile, mentimun, atau aloe vera dapat memberikan efek dingin dan nyaman bagi kulit yang kemerahan atau perih. Produk ini biasanya digunakan seminggu sekali sebagai perawatan tambahan. Masker dapat menghidrasi secara intensif dan meredakan inflamasi dalam waktu singkat. Cocok untuk digunakan saat kulit sedang breakout dan butuh pertolongan cepat.
7. Produk dengan pH seimbang (pH 5–6)
Menjaga keseimbangan pH kulit sangat penting agar skin barrier tetap sehat dan tidak mudah rusak. Produk dengan pH yang terlalu tinggi atau rendah bisa memperparah kondisi sensitized skin. Skincare dengan pH 5–6 umumnya membantu mempertahankan kelembapan alami kulit dan mengurangi risiko iritasi. Ini adalah detail kecil yang sering dilupakan, tapi sebenarnya berpengaruh besar terhadap kesehatan kulit jangka panjang.
Bikin Skincare dengan Efek Calming di CISAS!
Sensitized skin atau kulit yang tersensitisasi adalah kondisi ketika kulit non-sensitif tiba-tiba menjadi reaktif, iritasi, kemerahan, dan perih. Penggunaan produk skincare yang tidak tepat merupakan pemicu utama masalah ini.
Karena banyak konsumen yang tidak menyadari perbedaan antara kulit sensitif dan sensitized skin, mereka kerap salah memilih produk dan justru memperburuk kondisi kulitnya. Inilah peluang besar bagi Smartpreneur yang ingin membangun brand skincare sendiri. Dengan CISAS, maklon skincare berpengalaman sejak 1988, Anda bisa mengembangkan produk yang tepat sasaran, diformulasikan secara ilmiah dan aman untuk menenangkan kulit yang sedang iritasi. Dengan dukungan tim R&D profesional dan fasilitas produksi berstandar tinggi, CISAS siap membantu Anda menciptakan brand skincare yang relevan dan sesuai regulasi pemerintah.
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera






