Quality Control: Definisi, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Quality Control: Definisi, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Semua industri dalam proses pengembangannya pasti wajib melalui quality control, terutama industri kecantikan. Quality control dilakukan dengan berbagai disiplin untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan objektif atau target produksi. 

Definisi Quality Control

Quality control (QC) adalah proses sistematis yang mencakup serangkaian kegiatan untuk memantau, mengevaluasi, dan memastikan bahwa setiap produk kecantikan seperti skincare dan personal care, memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Dalam industri ini, QC berfokus pada memastikan keamanan, efikasi, dan menjamin setiap formula, tekstur, aroma, dan kemasan sesuai dengan regulasi dan ekspektasi konsumen. 

Sebagai industri yang sangat bergantung pada kepercayaan pelanggan, perusahaan manufaktur kosmetik dan skincare menerapkan QC yang ketat pada setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, formulasi, pengemasan, hingga distribusi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang digunakan langsung pada kulit aman, stabil, dan memberikan manfaat sesuai klaim yang dibuat.

Meskipun setiap industri memiliki standar mutu yang berbeda, dalam dunia kecantikan QC selalu memiliki peran utama: menguji dan memastikan bahwa setiap produk yang sampai ke tangan konsumen telah melalui pengujian keamanan, efektivitas, dan kepatuhan terhadap regulasi seperti BPOM atau standar internasional lainnya. Dengan QC yang ketat, brand kecantikan dapat menjaga reputasi mereka sekaligus memberikan produk yang aman dan berkualitas tinggi bagi pelanggan.

Tujuan Quality Control

Quality control atau pengendalian mutu punya beberapa tujuan atau fungsi, dan ini kurang lebih sama untuk semua industri. Namun khusus untuk industri kecantikan, seperti pembuatan skincare dan personal care adalah sebagai berikut. 

1. Menjamin Keamanan Produk

Produk skincare harus aman digunakan dan bebas dari bahan berbahaya. QC bertujuan untuk:

  • Mengidentifikasi dan mengeliminasi kontaminasi mikroba yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit.
  • Memastikan tidak ada kandungan bahan terlarang, seperti merkuri, hidrokuinon, atau steroid berbahaya, yang dapat membahayakan kesehatan.
  • Melakukan uji stabilitas dan kompatibilitas bahan untuk memastikan tidak ada reaksi kimia yang membahayakan selama penyimpanan atau pemakaian.

2. Memastikan Konsistensi dan Kualitas 

Konsistensi dalam formula dan tekstur adalah faktor utama dalam kepuasan pelanggan. QC membantu:

  • Memastikan keseragaman warna, aroma, tekstur, dan pH dari setiap batch produk.
  • Mengontrol stabilitas emulsi, terutama pada produk berbasis air dan minyak seperti krim, lotion, atau serum, agar tidak terjadi pemisahan fase.
  • Menjamin kandungan bahan aktif sesuai dengan klaim, misalnya retinol 0.5% atau niacinamide 10%, tidak lebih atau kurang dari yang tertera di label.

3. Mematuhi Regulasi dan Standar Internasional

Industri skincare diatur oleh berbagai standar keamanan untuk terhindar dari sanksi atau ditarik dari pasar, seperti:

  • BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan): Mengatur keamanan dan efektivitas produk sebelum mendapatkan izin edar.
  • GMP (Good Manufacturing Practices): Standar produksi yang memastikan kebersihan fasilitas, peralatan, dan prosedur produksi.
  • ISO 22716 – Standar internasional untuk manajemen mutu dalam industri kosmetik, mencakup keamanan bahan baku, formulasi, dan proses produksi.
  • FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat atau EU Cosmetic Regulation (EC 1223/2009) di Eropa bagi produsen yang mengekspor ke luar negeri.

4. Mengurangi Produk Cacat dan Meminimalkan Kerugian

Produk cacat dapat merugikan produsen, baik secara finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, QC bertujuan untuk:

  • Mencegah kesalahan dalam formulasi, misalnya kesalahan dalam mencampur bahan aktif yang dapat menyebabkan produk tidak efektif atau bahkan berbahaya.
  • Mendeteksi produk gagal produksi seperti krim yang menggumpal, serum yang terlalu cair, atau warna yang tidak seragam, sebelum sampai ke tangan konsumen.
  • Mengurangi tingkat retur produk akibat keluhan pelanggan mengenai kualitas produk.

5. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Merek skincare yang memiliki sistem QC ketat akan lebih dipercaya oleh pelanggan. Dengan adanya QC, maka bisa:

  • Meningkatkan loyalitas pelanggan, karena mereka yakin akan kualitas produk.
  • Menghindari krisis reputasi, seperti kasus produk skincare yang ditarik dari pasaran karena mengandung zat berbahaya.
  • Memperkuat diferensiasi merek, terutama jika produk telah tersertifikasi dermatologically tested, hypoallergenic, atau crueltyfree.

6. Mengoptimalkan Efisiensi Produksi

Dengan sistem QC yang ketat, proses produksi dapat berjalan lebih lancar dan efisien. 

  • Mengurangi limbah bahan baku akibat produk gagal produksi.
  • Menghindari produksi ulang yang memakan biaya besar akibat produk yang tidak memenuhi standar.
  • Meningkatkan ketepatan waktu produksi, karena tidak ada hambatan akibat produk yang tidak lolos uji QC.

8. Mengurangi Risiko Hukum 

Kegagalan dalam pengendalian mutu dapat berakibat pada tuntutan hukum, baik dari konsumen maupun otoritas pengawas, contohnya overclaim yang belakangan sering terjadi. Dengan QC yang baik, perusahaan dapat:

  • Menghindari recall produk yang bisa merugikan finansial dan reputasi merek.
  • Mengurangi kemungkinan gugatan hukum akibat efek samping yang tidak diantisipasi, seperti alergi atau iritasi kulit.
  • Memastikan kepatuhan terhadap klaim pemasaran agar tidak dianggap misleading atau menyesatkan pelanggan.

CISAS: Maklon Kosmetik Sejak 1988

Pengendalian mutu dalam industri manufaktur skincare sangat penting untuk memastikan keamanan, efektivitas, konsistensi, dan kepatuhan regulasi dari setiap produk yang diproduksi. Dengan sistem QC yang ketat, perusahaan dapat menghindari produk cacat, meningkatkan kepercayaan konsumen, mengoptimalkan proses produksi, dan terhindar dari masalah hukum. Hal ini menjadikan QC sebagai salah satu elemen kunci dalam menjaga reputasi dan daya saing brand di industri skincare.

CISAS adalah manufaktur untuk produk skincare yang telah bekerja sejak lebih dari 30 tahun lalu. Quality control kami dilakukan oleh QC Engineer juga berada di bawah supervisi manajer. Dan setiap proses produksi kami juga mengikuti standar BPOM dan Halal, jadi kualitas produk akan tetap terjaga dan sesuai dengan klaim produk. 

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama CISAS

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

ISO_9001-2015
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal

Silakan isi informasi Anda dan chat dengan saya

 

    Name *

    E-mail *

    Phone*

    Company representation or personal inquiry? *

    Company Name *

    Your Position *

    Occupation *

    Have you ever collaborated with an OEM? *
    YesNo