Banyak yang salah paham mengartikan kulit dehidrasi sama dengan kulit kering, padahal kedua hal ini berbeda. Jika kulit kering adalah salah satu jenis kulit, sedangkan kulit yang dehidrasi adalah kondisi yang bisa dialami oleh semua orang. Untungnya, kondisi ini bisa diatasi dan dicegah dengan bantuan skincare untuk kulit dehidrasi.
Bagi Anda yang sedang mengembangkan brand skincare melalui jasa maklon, mengenali kandungan-kandungan penting untuk kulit dehidrasi bisa menjadi langkah bisnis terbaik, untuk mengetahui apakah kandungan ini ideal bagi target konsumen Anda.
Table of Contents
TogglePenyebab Kulit Dehidrasi
Kulit dehidrasi adalah kondisi ketika lapisan kulit kekurangan kadar air, bukan minyak. Berbeda dengan kulit kering yang merupakan tipe kulit alami, kulit dehidrasi bisa dialami oleh siapa saja, termasuk kulit berminyak.
Penyebab kulit dehidrasi sangat beragam, mulai dari lingkungan yang kering, kurangnya konsumsi cairan, hingga penggunaan produk skincare yang salah. Karena karakteristiknya yang spesifik, skincare untuk kulit dehidrasi perlu diformulasikan dengan bahan-bahan yang mampu menarik, menahan, dan mengunci kelembapan tanpa menambah beban pada kulit.
Berikut adalah beberapa penyebab kulit dehidrasi:
- Paparan sinar matahari berlebih
- Paparan udara kering, baik dari cuaca dingin, panas ekstrem, atau ruangan ber-AC.
- Kurangnya asupan cairan
- Penggunaan skincare yang kurang tepat, seperti terlalu keras dan mengandung tinggi alkohol
- Eksfoliasi berlebihan
- Gaya hidup seperti pola makan tidak seimbang, konsumsi kafein berlebih, hingga kurang tidur.
Kandungan Skincare untuk Kulit Dehidrasi
dalam beberapa tahun terakhir, ada sejumlah kandungan yang tergolong pendatang baru, entah itu karena inovasi teknologi, tren, atau hasil riset terbaru. Kami telah merangkum berbagai kandungan skincare untuk kulit dehidrasi, yang fokus pada menghidrasi dan melembapkan kulit, seperti di bawah ini.
1. Hyaluronic Acid
Hyaluronic acid adalah salah satu bahan aktif yang paling dikenal dalam dunia skincare untuk hidrasi intensif, dan tetap menjadi primadona walau tren kecantikan terus berkembang. Kandungan ini mampu mengikat air hingga 1.000 kali beratnya sehingga tidak heran bisa mengembalikan kelembapan kulit secara mendalam. Meski telah lama populer, hyaluronic acid masih sangat relevan untuk dikembangkan dalam berbagai format produk, misalnya serum, mist, hingga sleeping mask.
Bagi Beautypreneur yang ingin menciptakan produk skincare, hyaluronic acid bisa dikombinasikan dengan niacinamide. Kombinasi kedua kandungan ini bisa menghidrasi, mencerahkan, dan memperkuat skin barrier.
2. Ceramide
Ceramide adalah kandungan untuk kulit dehidrasi yang bekerja dengan memperkuat skin barrier agar kelembapan tidak mudah menguap. Ceramide adalah lipid yang secara alami ada di kulit, ceramide menjaga keseimbangan air dan mencegah dehidrasi dari dalam. Tidak seperti hyaluronic acid yang menarik air, ceramide mengunci hidrasi agar bertahan lebih lama.
Kandungan ini sangat efektif digunakan dalam pelembap atau krim pemulih, khususnya untuk kulit yang mudah kering atau mengalami gangguan skin barrier.
3. Beta-Glucan
Kebiasaan seperti terlalu sering mencuci muka, over-exfoliating, atau terpapar AC seharian bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembapan alaminya dan menjadi dehidrasi. Kondisi ini bisa diatasi dengan skincare yang mengandung beta-glucan. Bahan ini berasal dari sumber alami seperti oat atau jamur, sehingga cocok untuk target audiens dengan gaya hidup vegan dan mencari produk natural.
Beta-glucan memiliki banyak keunggulan, termasuk bersifat sebagai humektan, antioksidan, juga anti-inflamasi. Oleh karena itu, beta-glucan bisa menghidrasi dan menenangkan kulit yang stres dan iritasi.
4. Polyglutamic Acid
Jika hyaluronic acid bisa menahan air hingga 1.000 kali beratnya, polyglutamic acid (PGA) menahan air hingga 5.000 kali beratnya. PGA membentuk lapisan tipis di permukaan kulit yang membantu mengunci hidrasi dan mencegah kehilangan air transepidermal.
Penelitian menyebutkan bahwa PGA dapat merangsang produksi kolagen dan faktor pelembap alami kulit, serta meningkatkan ekspresi aquaporin-3 yang berperan dalam transportasi air di kulit . Dengan sifat-sifat ini, polyglutamic acid menjadi pilihan menarik bagi pengembangan produk skincare yang fokus pada hidrasi intensif dan perbaikan skin barrier.
5. Tremella Fuciformis
Kandungan yang terakhir adalah tremella fuciformis, atau yang lebih dikenal sebagai snow mushroom (jamur kuping putih). Jamur ini bisa digunakan sebagai alternatif vegan dari hyaluronic acid. Tremella fuciformis secara alami tumbuh di daerah beriklim tropis hingga subtropis, khususnya di wilayah Asia Timur dan Tenggara, seperti Cina dan Jepang.
Kandungan ini bisa melembapkan kulit seperti hyaluronic acid tapi dengan molekul yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diserap kulit. Karena teksturnya yang ringan dan efek dewy finish, tremella fuciformis cocok untuk bahan toner, essence, dan serum berbasis clean beauty.
Ciptakan Skincare Brand Sendiri!
Merancang produk skincare untuk kulit dehidrasi adalah soal memilih tren bahan dan fungsinya, lalu menyesuaikan dengan target konsumen. Dengan permintaan pasar yang terus tumbuh, ini adalah momen yang tepat bagi Beautypreneur untuk menghadirkan produk yang relevan dan inovatif. CISAS, sebagai maklon skincare sejak 1988 yang telah terstandardisasi BPOM, siap membantu Anda menciptakan formulasi produk yang aman dan bisa menjawab masalah kulit konsumen. Dari bahan seperti hyaluronic acid hingga hero ingredient yang modern seperti polyglutamic acid dan tremella fuciformis, Anda bisa memiliki skincare sendiri dengan mudah.
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera